Rabu, 21 Oktober 2009


Ada yang ingat lagu jadul yang liriknya "badai pasti
berlalu...."
Ya, saya setuju kalau...matahari akan kembali bersinar...dan hari akan
kembali cerah...

Setiap badai yang kita alami dalam hidup kita akan mampu kita lalui
dengan baik jika kita terus bergantung kepada Tuhan.
Setiap badai dapat kita anggap sebagai ujian atas
kesetiaan...kesabaran...ketekunan...
Setiap badai dapat kita jadikan sebagai batu pijakan untuk naik ke
"tingkat" berikutnya...
Semuanya tergantung pada diri kita sendiri...

Jadi ketika badai datang menerpa, apa pilihan Anda?


------------------------------------------------------

SETIAP BADAI AKAN BERAKHIR


Apakah Anda mengalami kehilangan baru-baru ini?

Kehilangan pekerjaan? Relasi? Benda-benda material yang dicuri dari
Anda?

Banyak sahabat saya kehilangan banyak hal dalam bencana banjir baru-
baru ini.

Sahabat-sahabat saya kehilangan rumah mereka. Sahabat-sahabat saya
kehilangan bisnis mereka. Dengan linangan air mata, bibi saya
berkata, “Bo, saya kehilangan semua benda-benda materi yang telah saya
kumpulkan selama 50 tahun dalam hidup saya!” Beberapa teman
mengatakan pada saya bahwa yang paling menyakitkan adalah kehilangan
semua foto-foto mereka – kenangan seumur hidup.

Teman, saya punya sebuah pesan bagi Anda hari ini: Percaya bahwa
setiap badai akan berakhir. Dan sesudah badai, sebuah awal yang baru
dimulai.

Ingatlah bahwa setiap kehilangan adalah sementara.

Jika Anda kehilangan seseorang yang Anda kasihi, kehilangan itu hanya
sementara. Di surga, Anda akan melihat lagi orang yang Anda kasihi
dan kebersamaan Anda akan berakhir selamanya.

Jika Anda kehilangan foto-foto, percayalah bahwa di surga, Tuhan akan
menggantinya dengan DVD yang berisi semua kenangan termanis dalam
hidup Anda. (Saya tidak yakin video versi apa yang mereka gunakan di
atas sana, tapi saya yakin itu pasti yang paling modern. Mungkin saja
itu berbentuk sebuah video yang virtual!)

Jika Anda kehilangan benda-benda materi atau kesempatan-kesempatan
atau relasi-relasi, percayalah bahwa Tuhan sedang menciptakan ruang
untuk sesuatu yang lebih baik bagi Anda.

Bagaimana “yang lebih baik” ini akan terjadi?

Mulailah bersyukur.

Itu bukanlah suatu kesalahan cetak.

Di tengah kehilangan yang Anda alami, bersyukurlah.

Saya tahu Anda akan mengeluh, “Bo, tak ada yang perlu disyukuri! Saya
kehilangan separuh hidup saya!”

Kalau begitu, bersyukurlah untuk separuh hidup yang masih Anda miliki.

Jangan berfokus pada kehilangan Anda, berfokuslah pada apa yang masih
Anda miliki.

Anda sudah mendapat terlalu banyak hal-hal baik yang terjadi pada Anda
untuk disyukuri!

Katakan ini bersama saya, “I am too blessed to be stressed.” (Bukan
ide orisinil saya. Saya dapat dari sticker di bagian belakang mobil.)

Mengapa bersyukur?

Karena Anda menarik apa yang Anda fokuskan. Saya telah mengatakan hal
itu berulang kali sebelumnya, tapi saya akan tetap mengatakannya
hingga Tuhan memanggil saya pulang. Karena kalimat itu sangat
berkuasa.

Ketika Anda bersyukur, Anda menarik lebih dari apa yang Anda syukuri.

Rasa syukur adalah sebuah magnet berkat.


BISNIS SAYA RUGI

Beberapa tahun lalu, saya kehilangan banyak uang dalam suatu percobaan
bisnis.

Hal itu merupakan kerugian besar bagi saya. Ketika itu, saya
kehilangan hampir semua milik saya.

Saya tergoda untuk mengambek, merajuk, membawa suatu beban berat untuk
waktu yang lama.

Sebenarnya, saya membiarkan diri saya meratap untuk beberapa waktu –
yang sangat menyehatkan.

Namun saya memutuskan untuk tidak meratap terlalu lama, atau saya akan
macet selamanya.

Setelah beberapa waktu, saya menyatakan, “Tuhan punya sesuatu yang
lebih baik bagi saya.”

Saya memilih untuk tersenyum. Saya memilih untuk melihat pada sisi
yang lebih cerah. Saya memilih untuk percaya bahwa bisnis yang lebih
baik akan menghampiri saya. sebenarnya, saya mulai menyatakan yang
tidak bisa dipercaya. Saya mengatakan, “Saya akan menghasilkan
sepuluh kali lipat dari kerugian saya!”

Belakangan, seorang teman bertanya pada saya, “Apakah benar kamu
mengalami rugi besar dalam bisnis itu?”

Saya mengatakan, “Ya, betul.”

“Hah, hal itu terjadi padamu? Saya pikir orang-orang sepertimu bebas
dari hal-hal ini. Kalau begitu mengapa engkau tersenyum?”

“Karena saya percaya Tuhan sedang mengarahkan saya kembali menuju
suatu bisnis yang lebih baik. Dan saya tahu bahwa saya akan
mendapatkan sepuluh kali lipat dari kerugian yang saya alami.”

Itu merupakan suatu klaim yang besar dan beberapa teman tidak dapat
mengerti mengapa saya begitu santai.

Namun beberapa tahun kemudian, apa yang saya nyatakan terjadi.

Saya memulai bisnis-bisnis baru dan saya mulai menghasilkan sepuluh
kali lipat dari kerugian saya. Kerugian saya – tabungan saya selama
bertahun-tahun – saya dapatkan kembali dalam waktu beberapa bulan.
Hari ini, bisnis-bisnis baru saya terus bertambah. Terkadang saya
bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana jika saya tidak gagal dalam
bisnis itu? Saya mungkin masih akan macet dalam bisnis tersebut!
Saya tidak akan punya bisnis baru yang saya miliki sekarang.”

Dan bayangkan jika terus mengambek dan merajuk – akankah saya mampu
melihat kesempatan-kesempatan baru di sekeliling saya? bayangkan jika
saya terus meratapi kerugian saya – akankah saya mempunyai energi
untuk mencoba sesuatu yang baru?

Teman, jangan berfokus pada masalah-masalah dalam hidup Anda.

Jangan berfokus pada kehilangan Anda.

Sebaliknya, berfokuslah pada dua hal: lihat pada apa yang masih Anda
miliki dan lihat pada hal-hal baru yang Tuhan akan berikan pada Anda.

Dan bersyukurlah.


DI MANA BADAI SEBENARNYA?

Topan Ondoy datang dan pergi.

Tapi badai yang sebenarnya bukan di luar sana.

Badai sebenarnya ada di dalam pikiran Anda.

Apakah Anda percaya bahwa hal-hal besar akan terjadi pada Anda?

Bayangkan sebuah pesta balon.

Pertama-tama, balon-balon itu berwarna cerah dan penuh dan naik ke
langit-langit.

Tapi setelah beberapa hari, balon-balon itu menjadi kempes.

Balon-balon itu jatuh ke lantai.

Kita semua seperti balon.

Apa yang membuat kita terus naik adalah harapan.

Namun hidup berlangsung, dan setiap hari, kita membocorkan harapan.

Khususnya ketika percobaan-percobaan besar datang, kita tentu saja
membocorkan sangat banyak harapan.

Dan kita menjadi kempes.

Inilah yang perlu Anda lakukan: Anda perlu mengisi ulang hati Anda
dengan harapan.

Agar Anda dapat bangkit kembali.

Halau badai-badai dalam pikiran Anda.

Mungkin saja terjadi badai di luar tapi tidak seharusnya terjadi badai
di dalam.

Satu-satunya cara untuk menghalau badai-badai tersebut adalah dengan
bersyukur untuk apa yang Anda miliki hari ini dan apa yang akan
terjadi besok.

Tuhan sedang mengarahkan Anda kembali kepada sesuatu yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar